NO NEED TO STOP, IT JUST NEED YOUR CONFIDENCE!

Oleh Maulina Nugraheni
Neoramdhanz Indonesia

Dalam suatu sesi yang saya ikuti di Indonesian Citizen Summit, 13 Juni 2015 lalu di Balai Sidang UI, saya dibuat menahan tangis dan gejolak yg luar biasa. Rasanya sesak dan ingin sekali menumpahkan semuanya. Penasaran kan kalo saya nangis tu kayak apa? 😜 (kepedean)

Di depan saya ada seorang lelaki tangguh.
Sangat tangguh.

Lelaki yang dengan kalimat pertamanya saya langsung jatuh cinta.
Aw aw aw…

Kalimat kedua dan seterusnya, saya dibuat menangis dalam setiap kata yg diucapkan. 😭😭😭

Lelaki itu, yang dalam sekian detik membuat diri heran
“Lo kemana aja sih uulll… Hari gini baru nemuin orang macam begini….”

Yap.
Beliau adalah Pak Handry Satriago. Saya baru denger namanya kemarin. Dan musti berulang kali bertanya ke Oma San yang ada di sebelah saya.
“Siapa namanya tadi, Mam?”
Dan Oma pun dengan sabar selalu mengeja nama beliau per huruf. Wkwkwk…

Handry Satriago
Seorang Bapak keren dan gagah. Sejak SMA beliau duduk di kursi roda karena kakinya yang lumpuh akibat kanker kelenjar getah bening. Tapi hatinya hidup dengan lebih dari seribu cahaya. Emm.. Mungkinkah karena selama ini bekerja di General Electrics? Haha… Ya enggak keleesss…

Saya yakin, tempaan demi tempaan hidup yg dilalui beliau membuat beliau segagah itu meski duduk di kursi roda. Dari jauh saya lihat kakinya yang mengecil karena tidak pernah digunakan untuk berjalan.
Ah….

Handry Satriago
Dalam usianya yang ke 41 tahun menjadi CEO termuda di General Electrics. Bagi yang asing dengan istilah CEO,  kepanjangannya Chief Excecutive Officer, semacam direktur gitu lah (biasanya anak SMA baca tulisan saya dan mostly mereka nggak bgitu paham istilah ini).

Beliau menjadi CEO GE Indonesia. Saya yang katrok juga bertanya-tanya. GE kui opo? Hahaha… Maklum wong ndeso, mas. Di peta, desa saya nggak kliatan. Qiqiqi.
Lalu saya tanya mbah gugel. Ealah… Ternyata perusahaan yang kece abizzzzzz
Itu tuh perusahaan energi terbesar dan tertua di dunia. Warisannya mbah Thomas Alfa Edison. Ueloook kan? Dari segi historisnya udah mantep.

-sik… Sakjane aku bingung, artikel ini mau dibikin melow apa ngocol sih? Maaf ya yg tadi udah fokus jadi gubrak2. Yang penting kontennya. Ini baru pendahuluan. Hahaha–

Handri Satriago
CEO General Electrics for Indonesia

When we become so pesimistic and then we want to stop, we can do it.
But why?
If we wanna stop hoping, we can.
Should we stop hoping?

Kalimat pembuka beliau seketika membuat saya melongo.
Kaget, mencerna kata demi kata. Nggak nyangka kalimat pembukanya bikin otak kejang gituh.

We can stop.
Should we stop hoping?

Langsung deh…
Huuuuaaaaaa….
Saya merasa bersyukur berlipat/lipat. Menarik diri dalam memori 2 tahun silam di mana hampir saja saya memutuskan berhenti.

H.A.M.P.I.R. S.A.JA.

Sometimes we are alone.
–errr-

No one beside us.
—hiks–

And we have to fighting.
–he eh… Hiks.. Hiks..–

But we don’t need to stop.
–huhuhuhu…..-

Just doing something right.
U just need to do something right.

Dont stop!
—huuaaaaaaa—mewek2 tiada tara–

(maaf kalo komen2nya bikin jd gak menikmati pesannya.saya rangkumin deh)

When we become pesimistic and then we want to stop, we can do it.
But why?
If we wanna stop hoping, we can.
Should we stop hoping?

Sometimes we are alone.
No one beside us.
And we have to fighting.
We want to stop.
But we don’t need to stop.
Just doing something right.
And then…
Dont stop!
(jenis suara: bass)

Kata demi kata yang diucapkan bagi saya begitu berenergi, mempunyai ruh yang mencerminkan keyakinan sepenuh hati dan pengalaman hidup yang luar biasa.

Berdasar info Oma San, beliau waktu SMA Ketua Osis di sebuah SMA di Jakarta dan atlet volley di sekolahnya. Karir nya lagi moncer baik dr fisik maupun organisasi. Sampai penyakit itu datang. Bisa dibilang ketika kabar kanker kelenjar getah bening tersebar, siapapun kaget karena siapapun anak SMA masa itu, tahu siapa Handry Satriago.

Tapi live must go on, begitu sambung beliau sambil bercerita vonis kankernya.
And here I am now.

Pada usia yg ke 41, saat menjabat sebagai Marketing GE untuk wilayah ASEAN dan sedang berkunjung ke Vietnam, sekretaris beliau tiba-tiba menelepon dan mengabarkan telah me-cancel pesawat balik ke Indonesia atas permintaan dr GE pusat. Katanya  orang nomor dua di GE ingin bertemu. Jadi kepulangan ke Indonesia diminta menggunakan jet pribadi orang nomer 2 GE tersebut.
Pak Handry mengaku semalaman tidak bisa tidur. Perut mulas, toilet menjadi teman setia.
Selama ini jarang yg bisa bertemu dengan petinggi GE. Termasuk beliau juga tak pernah.
Sekarang diminta pulang bareng, pake jet pribadi, pasti ada apa-apa.

Let see…
Begitu normalnya beliau sebagai manusia. Grogi, toilet, dan nggak pede.
Lalu paginya datang lebih awal ke bandara, memilih duduk di tempat paling belakang dekat dengan toilet, you kow lah knapa milih deket toilet. Wkwkwk…

Saat bos beliau datang,
“Hai handry, what are you doing there? Come here, sit down beside me”
Kira-kita gitulah percakapannya. Bahasa inggris dengan logat Italia.

Tak banyak menjawab dan ngobrol. Just say yes and no. Hingga pertanyaan ini muncul.

“Handry, what do you think if we choose you to be GE CEO for Indonesia” kata bos GE.

“Gooood” Jawab Pak Handry Reflek sambil tepok jidat dalam hati. Kenapa njawabnya malah good.

“What? You say good? I offered you GE CEO for Indonesia and you just say “Good”? Tanya si bos heran.

“Oh, I’m sorry sir. I mean, I need time to think.”

“Okey. I hope you give me the answer when my eyes opened”

Wadaw, Pak Bos mau boim dulu. Dan pas ntar bangun, Pak Handry musti kasih jawaban.

Dalam waktu yang singkat, beliau berpikir. Antara nggak pede dan dengan dasar apa dipilih jadi CEO? Sampai detik ini pun, kata beliau, beliau belum tau alasannya. Hingga dalam kebekuan tersebut  terbersit pemikiran.

“I am Indonesian. And he offered me to be a GE CEO for Indonesia.
So.. Why not?
Saya orang Indonesia. I excactly now Indonesian people, how they think, how the market, about the society, about potency, so what’s my problem?
I know everything about Indonesia.
This is my chance to do something for Indonesia and Indonesian people.
(kira2 bgitulah. Brasa bangettt nasionalisnya pas bilang ini. Kesalahan diksi dan grammar ada pada penulis. Muehehe…)
✌✌✌

Maka, ketika Pak Bos membuka matanya, jawaban sudah di dapatkan. Dan ketika menginjakkan kursi roda di Jakarta, maka Pak Handry resmi menjadi CEO GE untuk Indonesia.

“You just need your confidence”

Kata beliau mengakhiri kisahnya.

Saya yakin jika yg temen2 baca ini denger ceritanya langsung, temen-temen akan keprok-keprok alias tepuk tangan 😀

So,
What Mr. Handry told it, I find  in myself and my choice now.
Memulai sesuatu, berjuang seakan sendiri meski di tengah hiruk pikuk orang, terpikir untuk berhenti, but something called me back, and then yeah.. Here I am.

Jadi pren…
Saya ulang lagi kata-kata magis nya. Karena intinya itu dan bukan kisah saya yang apalah gitu.

When we become pesimistic and then we want to stop, we can do it.
But why?
If we wanna stop hoping, we can.

Should we stop hoping?

Sometimes we are alone.
No one beside us.
And we have to fighting.
We want to stop.
But we don’t need to stop.
Just doing something right.
And then…
Dont stop!
You just need your confidence!!!

Go Dong iSPS®
26 Juni 2015

Posted on June 26, 2015, in Uncategorized. Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment